“Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ketempat perhentian-Ku.“ Ibrani 3 :10-11.  Allah murka…rasanya mengerikan membaca ayat diatas. Mungkin kemarahan ini ditujukan kepada umat Israel yang selalu berkeluh kesah dan tegar tengkuk, apalagi umat Israel pernah memberikan statement lebih baik kembali ke Mesir jadi budak, makan enak dan mati di Mesir atau padang gurun ketimbang harus masuk dan mati di Tanah Perjanjian Kanaan (bc. Bilangan 14 : 1-4 ). Pertanyaannya : Apakah kita pernah bersikap seperti bangsa Israel sehingga membuat Allah murka juga ?

“Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.” Ibrani 3:18-19  Bagaimana dengan ayat ini ? Sepertinya tidak hanya berlaku kepada bangsa Israel yang suka berkeluh kesah, tetapi dapat di implementasikan kepada kehidupan kita sekarang. Karena Firman Tuhan berlaku dari dulu sampai sekarang dan selama-lanya. Jadi bukan alasan kalau Firman Tuhan itu hanya berlaku untuk bangsa Israel yang tegar tengkuk di masa lampau, terkadang di kehidupan sekarang banyak sekali orang Kristen yang tidak bedanya dengan kelakuan bangsa Israel, ketika diberitahu adanya kebenaran yang harus kita jalankan supaya menjadi Pelaku Firman dan berkarakter Kristus.

Apa yang membuat kita tidak taat ?

1. Tidak menghormati Tuhan dan tetap berbuat dosa

Statusnya Kristennya mungkin juga tahunan tetapi kelakukannya tetap tidak sejalan dengan kaidah yang tertulis di Alkitab terutama dalam prilakunya sehari-hari tidak mencerminkan menghormati kehadirat Tuhan atau berbuat sesuka hatinya. Coba renungkan dan evaluasi apa yang tertulis di ayat berikut ini : “asal saja kamu takut akan TUHAN, beribadah kepada-Nya, mendengarkan firman-Nya dan tidak menentang titah TUHAN, dan baik kamu, maupun raja yang akan memerintah kamu itu mengikuti TUHAN, Allahmu!”. 1 Samuel 12:14

2. Menolak diremukan atau dibentuk menjadi manusia baru

Masih ingat dengan kisah Nikodemus dimana Yesus berkata “Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: ‘Kamu harus dilahirkan kembali.’ ” Yohanes 3:7  Kadang kita sering mendengarkan pertanyaan mengapa harus lahir baru, bukankah secara lahiriah sudah lahir kenapa harus dilahirkan kembali. Yesus memberitahu kepada kita bahwa “Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.”  Yohanes 3:6

Daging memiliki semacam kehidupan. Semua manusia adalah daging yang hidup. Tetapi tidak semua manusia adalah roh yang hidup. Untuk menjadi roh yang hidup, atau memiliki hidup rohani, kata Yesus, kita harus “dilahirkan dari Roh.” Daging menimbulkan satu macam kehidupan. Roh menimbulkan semacam kehidupan yang lain. Jika kita tidak memiliki macam kehidupan yang kedua ini, kita tidak akan melihat Kerajaan Allah. Maka untuk menjadi manusia baru, Saudara harus siap untuk di remukan baik secara sifat dan karakternya supaya dibentuk oleh Roh Kudus.

3. Mempertahankan Hak ( Roh Kudus dan Anugerah tidak difungsikan dengan benar )

“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus”. Kisah Para Rasul 4:13  Petrus dan Yohanes dulunya penakut akhirnya menjadi pemberani, ketika dihadapkan dalam sidang mereka menjawab dengan tidak ketakutan tetapi mereka menjawab dengan penuh keberanian. Karakter atau sifat / temperamen kita bisa diubahkan adalah ketika kita hidup dengan Roh Kudus dan dipimpin Roh Kudus . Kalau kita mau bekerjasama dengan Roh Kudus karakter atau temperamen kita diubahkan supaya hidup kita dimaksimalkan oleh Tuhan untuk menyelesaikan setiap rencanaNya dalam hidup kita.

Yesus sendiri menjanjikan ketika mereka menghadapi situasi yang tidak mudah, susah atau ketika mereka harus memberi jawaban maka ada Roh Kudus yang siap memberi hikmat buat mereka (bc. Luk. 12:12 ). Kita harus dapat menfungsikan Roh Kudus dan bukan mempertahankan hak atau kemampuan manusiawi untuk menghadapi hal-hal yang sulit atau tidak mampu dijalankan dalam kekuatan manusia. Roh Kudus adalah Sang Penolong yang memang diutus untuk membantu disaat manusia tidak berdaya ( bc. Yoh. 14:16 ).

Point ketiga diatas yang menjadikan kita tidak taat sehingga ke-Aku-an yang mendominasi dalam kehidupan serta prilaku sehari-hari baik dalam mengambil keputusan ataupun pola pikir yang lebih mengarah kepada egosentris yang lebih menonjol daripada mengandalkan kekuatan dari Tuhan.

Apa konsekwensinya bilamana tidak ada ketaatan ?

“Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu ( Orang-orang Percaya), tidak masuk karena ketidaktaatan mereka”. Ibrani 4:6 Bagaimana dengan kita orang-orang percaya ? Apakah akan masuk ke tempat perhentian itu ( langit baru bumi baru ) ? Mari kita pelajari lagi ayat 1 sebelumnya “Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku.” Ibrani 4:1  Belajarlah dari kegagalan bangsa Israel pada jaman itu agar kita tidak ikut-ikutan terperosok dan kehilangan kesempatan untuk masuk ke tempat perhentian yang sudah disediakan Tuhan itu. Janji itu tetap masih tetap berlaku sampai hari ini, karena kita sudah beroleh bagian di dalam Kristus, asalkan mau teguh berpegang sampai akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula.

Bagaimana mempunyai hati yang taat ?

Saudara harus mulai melakukan beberapa sikap yang dapat membuat hati kita penuh dengan ketaatan dan mungkin akan berlawanan dengan sifat atau karakter kita, tetapi Saudara harus mau untuk di remukan dulu supaya menjadi manusia lahir baru, dan dibawah ini ada beberapa ayat pendukung untuk mengajarkan kepada kita supaya mempunyai hati yang taat, yaitu :

1. Mengasihi;
Yesus mengajarkan “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”.  Matius 5:44

2. Mengampuni
“Bersikap baik satu sama lain, berhati lembut, saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu”.  Efesus 4:32

“Karena jikalau kamu mengampuni orang lain ketika mereka berdosa terhadap Anda, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tapi jika Anda tidak mengampuni kesalahan orang, Bapamu tidak akan mengampuni dosa-dosa Anda”Matius 6: 14-15

3. Memberkati
“Aku akan memberkati engkau….dan engkau akan menjadi berkat”Kejadian 12:1-3 ayat ini merupakan berkat yang akan di teruskan oleh Abraham kesemua bangsa-bangsa. Rasul Paulus mengingatkan untuk “Bersyukurlah dalam segala hal.”  ( 1 Tes. 5:18 ) karena banyak berkat-berkat Tuhan yang boleh kita rasakan dalam kehidupan kita sampai hari ini.

“Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu”. ( Galatia 3:14 )

4. Melupakan
“Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”  Yesaya 43: 18-19

Kenyataannya sampai hari ini masih banyak orang yang hidup dalam masa lalunya. Selalu mengingat hal-hal buruk yang membuatnya tidak bisa bertumbuh ( move on ). Padahal Tuhan mau mengerjakan hal-hal yang baru dalam diri mereka. Mari kita melepas hal-hal lama yang buruk dan menerima serta mengalami hal-hal baru, bersama dengan Tuhan.

5. Merugi
“ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang”. Pengkotbah 3:6

Kita sebagai orang Kristen yang sudah mempunyai berkat Abraham harus siap untuk merugi atau memberkati orang lain bilamana diperlukan artinya tidak boleh segala sesuatu dihitung dengan untung ruginya. Karena kita semua merupakan anak-anak yang diberkati ( bc. Kej. 12:1-3 ).

6. Berani mati
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”.  Filipi 1:21

Cepat atau lambat kita akan diperhadapkan pa­da kenyataan ini atau mungkin saat ini kita tengah mengha­dapi­nya, bahwa hidup kita di dunia sudah tidak lama lagi. Dalam situasi seperti ini, marilah kita berpegang pada iman dan pengharapan di dalam Kristus, sehingga kita dapat menghadapinya dengan tetap tenang, tidak kehilangan sukacita. Kita dapat menyongsong saat-saat kematian yang mendekat dengan hati lapang dan kepala tegak.

Untuk mempunyai hati yang taat minimal ada 6 hal diatas yang harus kita lakukan sebagai perwujuban kedewasaan iman. Masih ada 2 point lagi untuk dilakukan supaya Iman kita bertambah matang, dimana kita harus mempunyai :

1. Iman yang Kuat

Setiap orang Kristen pasti pernah mengalami berbagai moment seperti kedekatan secara pribadi dengan Bapa atau merasakan adanya urapan kuasa Roh Kudus yang begitu kuat ketika sedang berdoa atau dalam menghadapi masalah yang cukup pelik. Akhirnya melalui pergumulan dalam doa masalah atau problem yang dihadapi selesai tepat pada waktunya. Kalau Saudara ada dalam komunitas Komsel atau Sel group biasanya akan men-sharekan apa yang Saudara alami. Nah, ini merupakan tindakan yang membuat iman kita menjadi kuat.

Dengan mau mengakui kedaulatan Tuhan dalam kehidupan kita maka segala kejadian yang terjadi baik dalam kesulitan ataupun dalam kemenangan akan membentuk kedewasaan iman menjadi berlapis-lapis kuatnya.

2. Keberanian untuk Percaya

“Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih”.  1 Yohanes 4:17-18  Sepintas ayat 17-18 seolah-olah saling kontradiksi antara Kasih, Keberanian, Ketakutan dan Sempurna. Sesungguhnya tidak kontradiktif malah saling melengkapi satu sama lainnya.

Marilah kita coba memahami konteks ini dengan hikmat Roh Kudus. Didalam Kasih yang sempurna kita menjadi pribadi yang berani mengakui adanya kedaulatan Tuhan di dalam semua lini kehidupan dan secara mujijat rasa ketakutan yang mungkin membayang-bayangi selama pembentukan karakter akan hilang dengan sendirinya dikarenakan adanya kesempurnaan didalam kasih itu. Didalam kesempurnaan itu sendiri ada proses panjang dan menyakitkan yang akan dialami, oleh karena itu kita harus dapat belajar untuk menerima dan menikmati proses pembentukan menjadi manusia baru seperti Tuhan inginkan. Terakhir janganlah memberi batas waktu kepada Tuhan atau mempertanyakan mengapa dan kenapa kita mengalami proses ini dan itu.

“Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. ( MENOLAK PEREMUKKAN => KERAS HATI ). Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini,” supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” Ibrani 3:12-13. Ini merupakan ayat penutup dari renungan Ketidaktaatan semoga bermanfaat dan menjadi bahan evaluasi diri sepaya kita semua di dewasakan dalam ketaatan dan mau dibentuk menjadi serupa karakter Yesus. Amin.

Renungan oleh Ev. Drs. Edward Pipie Jahja

Loading