“…dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Matius 28:20  Tanpa terasa dalam hitungan hari setelah perayaan Natal kita semua segera memasuki tahun 2018 dan tidak terasa juga ada kebahagiaan atau berbagai macam masalah, kesedihan, kekecewaan, dan kepahitan yang muncul dalam kehidupan kita seolah-olah derita tanpa akhir karena ada saja masalah silih berganti berdatangan. Mungkin ada orang yang masalahnya sudah berakhir sebelum akhir tahun ini, atau ada juga masalahnya masih ada hanya sudah berkurang tingkat kesulitan tidak seperti diawalnya. Jika kejadian diatas terjadi dalam kehidupan kita; Pertanyaannya : Dimanakah posisi Saudara disaat kondisi ( sedih, bahagia dll ) seperti itu hadir dalam kehidupan kita ? atau Dimanakah posisi Tuhan disaat Saudara mengalami keberhasilan atau kesuksesan dan kekecewaan ?

Ayat diatas sangat popular dikalangan penginjil yang mempunyai misi perkabaran injil sampai ke ujung dunia. Tetapi saya percaya bahwa ayat itu tidak berhenti sampai kepada para penginjil saja dan ketika Tuhan Yesus menyampaikan janji di hadapan murid-muridnya harusnya berlaku untuk semua orang yang percaya juga. Kalimat Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman berlaku untuk kita semua artinya ada sebuah batasan yaitu sampai akhir jaman tetapi kenyataannya belum tahu kapan akhir jamannya, bukan ? Nah….janji Tuhan Yesus ini harusnya menjadi sebuah pegangan dan kekuatan bagi seluruh orang Kristen dimanapun berada bahwa Tuhan selalu menyertai kita senantiasa baik dalam kesusahan ataupun kebahagian sampai akhir jaman. Luar biasa bukan ?

Jika kita tahu ada janji yang begitu luar biasa dari Tuhan Yesus sendiri ( Sahabat Sejati kita ) mengapa kita selalu merasa sendiri disaat berbagai masalah datang dalam kehidupan Saudara ? Kata menyertai mempunyai arti bersama-sama berarti tidak ada lagi kesendirian didalam menjalankan dinamika kehidupan di sepanjang tahun. Masih ingatkah Janji Tuhan Yesus dimana Dia akan mengirimkan Roh Kudus untuk selalu mendampingi kita. “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran.” Yohanes 14:16  Apakah Saudara masih tetap merasa sendirian sekarang ?

Diatas sudah saya sampaikan bahwa kita tidak lagi sendirian di dalam dunia ini karena ada sahabat sejati yang selalu bersama disaat kita dalam suka atau duka. Pertanyaannya : Apa yang akan Saudara lakukan untuk tahun 2018 ? Sudahkah Saudara melakukan Evaluasi dan membuat Resolusi untuk tahun depan ? Jika belum, ketika Saudara membaca sampai disini segeralah berdiam diri dan berdoa kemudian ambillah sebuah kertas putih lalu tulislah apa-apa yang sudah dan belum di lakukan sepanjang tahun 2017 atau apa yang sudah Saudara rencanakan untuk tahun 2018 ? Dibawah ini saya coba siapkan beberapa pertanyaan sederhana yang mungkin dapat membantu Saudara dalam membuat Evaluasi dan Resolusi, yaitu :

  1. Apa yang sudah saya lakukan sepanjang tahun 2017 ?
  2. Apa yang belum saya selesaikan di tahun 2017 ( sebuah komitmen ) ?
  3. Apa dan bagaimana persiapan saya untuk masuk tahun 2018 ?
  4. Apa sudah ada peluang yang memungkinkan terealisasi di tahun depan ?
  5. Apakah hanya sebuah wacana untuk melakukan rencana ini atau itu ? atau sudah dimulai dari sekarang proses-prosesnya dalam mempersiapkan langkah-langkah yang akan dijalankan ?
  6. Tambahkan pertanyaan-pertanyaan kepada diri Saudara yang lebih spesifik dan seterusnya.

Kita masih ingat kisah Yosua & Kaleb ( Baca Bil. 13:25-33; 14 ) dimana keduanya bersama 10 pengintai lainnya diutus oleh Musa untuk mengintai di Kanaan tanah perjanjian dan resikonya pasti ada yaitu bisa kembali dengan selamat atau bisa juga mereka ditangkap dibunuh oleh penduduk yang tinggal di Kanaan. Artinya hampir sama dengan perjalanan kita menuju tahun 2018 yang tidak jelas apa yang akan terjadi, bukan ?

Ada 3 Spirit yang mau saya angkat dari kisah Yosua & Kaleb didalam menghadapi hal-hal yang mungkin belum jelas ke depannya seperti kita yang segera memasuki tahun 2018. Apakah hanya dengan iman saja sudah cukup kita melangkah ? Menurut saya kita minimal harus mempunyai 3 spirit dalam menghadapi masa depan, yaitu :

1. Roh Pemenang atau Winner Spirit ( Bil. 13:30 )

“Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” ini kalimat yang disampaikan oleh Kaleb didalamnya terkandung sikap positif ( positive attitude ). Kita harus mempunyai cara berpikir yang positif ( positive thinking ) barulah kita dapat penuh keyakinan melangkah di tahun 2018 yang mungkin sudah mulai menghadang kita dengan berbagai tantangan baik dari teknologinya, kompetisinya, financialnya dan politiknya. Kalau Saudara hari ini masih menerima berita-berita Hoax negative yang akan terjadi tahun depan, sebaiknya langsung di delete karena Iblis tidak pernah suka ada anak Tuhan yang berhasil dan sukses, kalau bisa orang Kristen itu gagal, pesimistis, ragu-ragu sehingga masa depan menjadi kabur tidak jelas dan akhir ceritanya masuk di daftar antrian ke neraka dikarenakan pesimis ( no hope and no future ) kemudian bunuh diri.

Saudara harus berani katakan dengan penuh keyakinan ( iman ) bahwa tahun 2018 adalah Tahunnya Tuhan dan saya, berarti saya dapat menjadi seorang pemenang ( winner ) bukan pecundang ( looser ) di akhir penghujung tahun 2018. Ini adalah Spirit of Winner yang dapat Saudara minta kepada Tuhan dan melalui Roh Kudus Saudara akan diberikan Positive thinking dan attitude ( pola pikir dan prilaku yang positif ) untuk menjadi seorang pemenang.

2. Roh Keberanian atau Brave Spirit ( Bil. 14:9 )

“Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” Kalimat yang penuh keberanian diucapkan oleh Yosua dan Kaleb akibatnya mau dilempari batu oleh orang-orang Israel yang mungkin dianggapnya terlalu over reacting atau over confident. Sebagai orang Kristen yang beriman dan percaya dengan penyertaan Tuhan untuk sikap penuh keberanian ini harus dapat di implementasikan dalam perjalanan kehidupan kita dalam menyongsong tahun 2018 yang sudah didepan mata.

Saudara sudah punya roh pemenang ( winner spirit ) tetapi tidak mempunyai roh keberanian ( brave spirit ) sama dengan tong kosong nyaring bunyinya. Disaat kita yakini (imani) bahwa Tuhan bersama Saudara maka tidak ada lagi kata takut atau mundur dan Saudara harus mempunyai keberanian untuk memasuki tahun yang baru dengan keyakinan dapat menjadi seorang pemenang artinya apapun masalah yang dihadapi nanti, kita tetap penuh semangat seperti prajurit yang dikirim ke medan perang dengan sikap penuh keberanian bukan sebagai pengecut.

3. Roh Tuhan atau God Spirit ( Bil. 14:24 )

“…karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan keturunannya akan memilikinya.” Kalau sampai Tuhan sudah berbicara seperti itu kepada kita tentunya luar biasa sekali artinya hati Bapa sudah tersentuh dengan prilaku kita yang menyenangkan hati-Nya sehingga berkat-Nya melimpah atas kita. Selain mempunyai Winner Spirit dan Brave Spirit kita tidak dapat melupakan adanya roh yang lebih besar lagi yaitu God Spirit ( Roh Tuhan ) karena tanpa Roh Tuhan yang menyertai maka ke dua spirit diatas sepertinya hanyalah rasa ego centris ( ke Aku an ) yang ingin ditonjolkan dan akibatnya kita akan mudah putus asa bila terjadi kegagalan.

Ada 5 cara yang dapat menggerakkan hati Bapa dan membentuk hubungan yang intim, yaitu :

  1. Bersaat Teduh yang rutin setiap pagi ( 15 menit )
  2. Menyediakan waktu minimal 15 menit untuk berdialog dengan Bapa setiap pagi sebelum berinteraksi dengan orang-orang disekitar kita ( baca 1 Tes. 5:17 )
  3. Merenungkan Firman Tuhan setiap saat ( baca Yos. 1:8 )
  4. Mempunyai perasaan yang peka terhadap pimpinan Roh Kudus ( baca Yoh. 16:13 )
  5. Berprilakulah seperti karakter Tuhan Yesus dalam keseharian ( Gal. 5:22-23 )

Renungan diatas merupakah persiapan kita menghadapi tahun baru yang akan dijalankan selama 12 bulan ke depannya dan tulisan berikutnya lebih ke langkah-langkah praktis yang dapat membantu Saudara untuk mengambil sebuah sikap karena sebuah kesuksesan bukan dari orang lain yang memberi tetapi kita sendiri yang mau membentuknya dibawah pimpinan Roh kudus. Ada beberapa langkah praktis atau step yang dapat Saudara pelajari dan lakukankan, yaitu :

1. Re-design & Up-grade your life ( Mengembangkan gambar diri yang sehat )

Kita perlu mengembalikan image karya Allah dalam diri manusia seperti semula dimana manusia diciptakan sesuai dengan rupa dan teladan Allah ( baca Kej. 1:26 ) sehingga kita harus percaya bahwa gambar diri kita sesungguhnya sudah sempurna. Ada 3 pertanyaan yang harus dapat Saudara jawab sendiri :

a. Bagaimana Saudara memandang dirimu sendiri ? ( Look into yourself )

b. Apa yang Saudara rasakan tentang diri anda ? ( How you feel about yourself ? )

c. Bagaimana Saudara percaya kepada diri sendiri ? ( Trust yourself )

2. Forget your past or sorrow ( Lupakan masa lalu )

Firman Tuhan yang disampaikan kepada nabi Yesaya bahwa kita harus dapat melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan atau membuat kita down atau sedih di masa lalu ( baca Yes. 43:18 ) artinya jangan sampai kondisi dimasa lalu membuat kita sulit melangkah ke depan ( move on ). Apa yang harus Saudara lakukan adalah menulis semua hal-hal yang tidak menyenangkan di sebuah kertas kosong kemudian di doakan untuk pelepasan yang mengikat kita lalu kertasnya dibakar berarti ikatan masa lalu itu sudah berakhir seiring dengan padamnya api diatas kertas tersebut ( baca Fil. 3:13 ). Dengan melakukan kegiatan diatas artinya Saudara sudah tidak terikat lagi dengan hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu yang menyedihkan dll, kemudian buatlah rencana baru untuk tahun depan di kertas kosong selesai didoakan dan minta pimpinan Roh Kudus supaya Saudara diberikan kekuatan untuk menjalankannya step by step.

3. Positive Thinking ( Berpikir Positive )

Rasul Paulus memberi nasihat terkahir kepada jemaat di Filipi dan ada satu ayat yang mengajarkan kepada kita untuk selalu berpikir positif ( baca Fil. 4:8 ). Jika apa yang ada dipikiran kita adalah semua benar, mulia, adil, suci, baik, enak didengar harusnya ada perubahan didalam pola berpikir kita yang mengarah kepada hal-hal yang positive tentunya. Dampak dari ayat diatas sangatlah luar biasa karena jiwa kita dibentuk untuk berpikir positif.

4. Power of Weekness ( Kekuatan dalam kelemahan )

Kalau dibutir 3 diatas sudah diajarkan untuk mempunyai pola berpikir yang positive, maka harusnya kita mampu untuk merubah kelemahan atau kekurangan yang ada di dalam diri kita menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat ( baca 2 Kor. 12:9 ). Saudara masih ingat salah satu bait dari lagu “ You are my Hiding Place “ ada satu lyriknya Let the weak say ” I am strong in the strength of the Lord”( Biarlah kelemahanku berkata Saya kuat didalam kekuatan-Nya Tuhan ). Saudara harus dapat memberitahu kepada dunia sekitarnya Saya kuat walaupun orang menganggap saya lemah, karena didalam saya ada Tuhan yang selalu menopangku.

5. Joyful Heart & Be Happy ( Bersukacita & Berbahagialah )

Masih ingat dengan lagu “Hati yang Gembira adalah Obat”( baca Amsal 17:22 ) dan Rasul Paulus menyampaikan kepada jemaat di Tesalonika agar senantiasa bersukacita ( baca 1 Tes. 5:18 ) dengan kombinasi ke dua perintah Berbahagialah dan Bersukacitalah maka hidup Saudara akan selalu dipenuhi rasa bersyukur dalam segala hal tanpa batasan baik senang ataupun dalam kesulitan ( kesusahan ) dan kita akan melihat mujijat Tuhan bekerja dengan membuka satu per satu pintu kesulitan dikarenakan hati kita dapat dengan jernih ( tenang ) melihat segala permasalahan.

Saudaraku pembaca setia…akhirnya kita sudah sampai di penghujung tahun 2017 dan dalam hitungan jam kita sudah masuk tahun 2018. Apa yang akan kita hadapi semua tidak ada yang tahu pastinya walaupun banyak rancangan-rancangan yang baik dan perkiraan yang terburuk sudah Saudara siapkan. Ingalah !! Rancangan Tuhan jauh lebih baik daripada rancangan manusia dan saya tutup dengan ayat “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN”. Yesaya 55:8

“Selamat Tahun Baru 2018 & Tuhan memberkati selalu”

Renungan Tutup Tahun oleh Ev. Edward Pipie Jahja

Loading