“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya , maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”. Matius 6 : 33

Kita sering mendengarkan kesaksian terjadinya mujijat atau berkat dipersekutuan doa atau di gereja. Dari yang sakit berat dijamah Tuhan sehingga mengalami kesembuhan atau dari saldo di rekeningnya nol dimana untuk mencukupi kebutuhannya saja tidak mungkin lagi tetapi Tuhan melakukan mujijat sehingga orang tersebut mengalami berkat yang melimpah. Pertanyaannya:

Mengapa saya tidak mengalami mujijat atau berkat? Padahal saya sangat rajin berdoa, bersaat teduh, mengikuti kegiatan-kegiatan gereja seperti komsel dan pemahaman Alkitab dari sekian tahun tetapi hidup saya koq masih seperti ini terus.

Masalah selalu silih berganti datang bagaikan 4 musim dimana satu persoalan selesai muncul lagi masalah baru sampai air matapun terasa kering dari sumbernya. Akhirnya seiring berjalannya waktu, kita mulai malas berdoa, ke gereja tidak rutin lagi, apalagi mengikuti kegiatan rohani lainnya. Sumber masalahnya karena terlalu sering mendengarkan orang-orang yang mengalami mujijat atau berkat tetapi dirinya yang sudah lama didalam lingkaran gereja (tanda petik) tidak kunjung mengalami apa-apa. Salah siapakah? Apakah yang memberikan kesaksian atau yang menyikapi kesaksian tersebut?

Ketika menjadi pembicara di Gereja Isa Almasih TPI Sunter saya coba tanyakan kepada jemaat, apakah kita semua ke gereja atau mengikuti Tuhan sudah pasti akan mendapatkan berkat atau mengalami mujijat ? Jawabannya pasti bermacam-macam dihati mereka. Karena berdiri di depan mimbar maka semua wajah-wajah jemaat dapat dilihat dengan sangat jelas, ada yang diem termenung, ada yang senyum-senyum tidak jelas, ada yang wajahnya sumingrah. Pertanyaan berikutnya, Sudah berapa tahunkah kita mendengarkan kotbah-kotbah atau pemahaman Firman Tuhan ? Rata-rata akan manjawab lebih dari 10 tahun bahkan ada yang puluhan tahun artinya mereka dapat dibilang sudah lulus sekolah teologia dengan jumlah sks yang luar biasa banyaknya daripada mahasiswa yang kuliah di sekolah teologia tersendiri…Maka saya sampaikan sesungguhnya itulah mujijat atau berkat yang luar biasa karena masih diberi kesempatan untuk mendengarkan ISI HATI TUHAN yang disampaikan oleh para pembicara yang benar-benar memahami kebenaran Firman Tuhan.

Ada 4 cara yang dapat membuat hidup kita selalu diberkati dan mengalami mujijat, yaitu :

Mendengarkan ( Hearing God Word )
Tuhan memberikan sepasang telinga dengan daun telinga yang besar seperti sebuah corong kedalamnya mengecil. Artinya fungsi telinga untuk mendengarkan berbagai macam suara-suara yang ada di sekitar kita, baik terdengar enak ataupun yang menyakitkan, bisa berupa berita-berita yang enak di dengar ataupun berita-berita hoax yang menyesatkan.

Jika kita menggunakan telinga untuk mendengarkan suara-suara Tuhan melalui mimbar, youtube atau siaran-siaran kerohanian yang dapat menguatkan iman. Secara otomatis dan ajaib kita akan mengalami kedewasaan iman karena Iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus. Rom. 10:17 demikianpun Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat. Wah. 3:22

Jadi kembali kepada diri kita masing-masing mau bagaimana menggunakan atau memanfaatkan sepasang telinga ini. Apakah semua berita baik buruk didengar dan diterima tanpa di saring kembali (filter) ataukah mendengarkan Firman Tuhan hanya masuk kiri keluar kiri kembali ( mental keluar lagi ). Didalam kitab Yesaya 42:20 kita diingatkan Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengarkan.

Pergunakanlah secara bijaksana dan penuh hikmat sepasang telinga yang dikarunia kepada kita semua, karena dengan mendengarkan Firman Tuhan maka secara ajaib kita akan mengalami mujijat dan diberkati.

2. Menerima & Menyimpan ( Receiving God Word & Keep in your Heart )
“Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau”. Maz. 119:11 Dibutir 1 diatas kita sudah belajar untuk mendengarkan Firman Tuhan ( Hearing God Word ) berarti kita harus dapat belajar untuk menerima dan menyimpan Firman Tuhan itu didalam hati kita. Karena semakin kita banyak mendengar dan membaca tulisan-tulisan yang terdapat didalam Alkitab ( 2 Tim. 3 : 16 ) maka kita akan dijauhkan dari dosa yang akan menyakitkan dan mendukakan hati Tuhan.

3. Mencintai ( Loving God Word )
Mari kita melihat kisah Yosua yang menggambarkan tentang sebuah kemenangan iman dan berkat rohani yang dinikmati orang percaya ketika mereka mematuhi peraturan Tuhan. Yosua mengikuti perkataan Tuhan. Hasilnya, Tuhan membuat berhasil segala sesuatu yang Yosua kerjakan ( Yosua 1:1-18 ). Bagaimana cara mewujudkan cinta kita kepada Firman Tuhan?

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Maz. 119 : 97 dan Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan. Maz. 119 : 16 karena……yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Maz. 1 : 2. Ke tiga ayat Mazmur diatas menggambarkan bagaimana Daud sangat mencintai firman Tuhan sehingga hidupnya amat sangat diberkati dan kisah Daud menjadi inspirasi bagi kita semua.

Ketika kita mencintai Firman Tuhan dan mau merenungkannya siang malam ( setiap waktu ) maka mujijat dan berkat akan selalu bersama kita. Karena ketaatan kita dalam mencintai Firman Tuhan sedemikian rupa akan menggerakkan hati Tuhan sehingga perjalananmu akan berhasil dn engkau akan beruntung ( Yosua 1 : 8 ).

4. Menurut ( Obeying God Word )
Bagian ke 4 ini yang paling sulit dijalankan tetapi ini merupakan kunci dari ke 3 butir diatas. Alkitab menceritakan bagaimana Tuhan meminta Abraham mengorbankan Ishak anak yang ditunggu-tunggu di akhir umur tuanya dan menjadi sebuah paradok bagaimana dengan janji Tuhan bahwa keturunan Abraham nantinya akan seperti bintang di langit. Waktu Tuhan meminta Ishak, Abraham pasti kaget setengah mati (coba dibayangkan situasinya ) mungkin kalau boleh Abraham akan bilang jangan ishak lah Tuhan bagaimana yang lain lah saja.

Puji Tuhan…Abraham tidak neko-neko atau beragumentasi dan langsung dijalankan permintaan Tuhan tersebut. Blessed are those who hear the word of God and obey it. Luke 11 : 28 Saya rasa bahasa Inggrisnya lebih tepat dibandingkan terjemahannya ( “…yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya “ Luk. 11:28 ).

Banyak contoh-contoh di Alkitab orang-orang besar yang hidupnya diberkati karena mau menurut apa yang diminta Tuhan. Pertanyaannya : Maukah kita memberikan hati kita sepenuhnya untuk mentaati atau menurut ( obeying ) apa yang Tuhan inginkan dalam hidup ini ?

Kesimpulan : Jika hidup kita mau diberkati dan selalu mengalami mujijat, maka lakukanlah ke 4 cara diatas yaitu : MENDENGAR, MENYIMPAN, MENCINTAI DAN MENURUT. Minta Roh Kudus memampukan kita untuk menjalankan 4 M diatas dengan sungguh-sungguh bukan setengah-tengah atau di diskon-diskon.

Renungan oleh Ev. Drs. Edward Pipie Jahja