“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” 2 Tim. 3 :16

Mari kita sama-sama merenungkan apa yang ingin disampaikan oleh ayat firman Tuhan di 2 Timotius 3:16. Saya percaya ada yang sudah menghafal ayat ini atau mungkin sering mendengarkan di kotbah-kotbah, dan apakah berarti sesuatu atau biasa-biasa saja ? Saya kembalikan bagaimana kita sebagai pribadi-pribadi yang dikasihi-NYA dalam menyikapi yang ingin Tuhan sampaikan melalui firmanNYA.

Tulisan yang diillhamkan ALLAH harusnya kita pandang sebagai sebuah permata yang sangat berharga nilainya karena semua tulisan dari perjanjian lama sampai perjanjian baru merupakan karya Roh Kudus yang menuntun para penulisnya sehingga ISI HATI ALLAH dapat dibaca, dipahami dan dimengerti oleh kita semua. Semakin kita membaca dan mendalami isi hati-NYA maka kita akan BELAJAR karena melalui Firman Tuhan yang dipisahkan dalam pasal-pasal dan ayat-ayat sesungguhnya Tuhan sedang MENGAJAR step by step kepada kita…dan kembali kepada diri kita sendiri mau tidak untuk Belajar atas ajaran-ajaranNYA.

Karena Tuhan tidak dapat kita lihat secara fisik…banyak dari kita yang selalu menganggap dirinya adalah anak-anak Tuhan atau orang Kristen rohani tetapi kesehariannya tidak menghargai dan menghormati keberadaanNYA. Padahal tanggung jawab kita sebagai anak-anakNYA harusnya mau belajar untuk mendengarkan ketika kita ditegur atas kesalahan-kesalahan atau perbuatan-perbuatan kita yang tidak sesuai dengan ajaran Firman Tuhan. Sebuah ilustrasi yang sederhana apakah rambu lalu-lintas yang ada di jalan-jalan harus ditaati atau baru di taati bilamana ada polisinya. Apakah alkitab atau gadget suci baru kita baca kalau ada Tuhan secara fisik hadir mengawasi kita. Pertanyaannya : Maukah kita membuka hati untuk menerima teguran yang lemah lembut atau yang keras sekalipun ? (melalui bacaan rohani atau kotbah-kotbah rohani) atau apa terus menunggu kehadiran Tuhan secara kasat mata kalau di tegur baru mau mendengar dan berubah ?

Ketika Firman Tuhan meminta untuk memperbaiki sifat-sifat kita yang tidak sejalan atau sepaham dengan isi hati Tuhan seperti yang tertulis di Galatia 5 : 22-23 (9 buah Roh Kudus). Pertanyaannya : Maukah kita merubah dan memperbaiki kelakuan kita ? atau maukah kita lebih menyempurnakan sifat-sifat kita supaya lebih mendekati apa yang Tuhan inginkan dalam hidup kita? Firman Tuhan merupakan pernyataan isi hati-NYA dan merupakan keinginan-NYA agar kita serupa dengan Kristus dimana kita yang sudah diciptakan serupa dengan gambar dan teladan Allah.

Logika merupakan musuh utama kita sebagai orang kristen dikarenakan manusia sering menggunakan logikanya untuk memahami isi hati Tuhan, akibatnya bukan kebenaran yang akan didapatkan tetapi makin masuk dalam sebuah kebingungan yang tidak berujung dan akhirnya manusia tersebut bukan makin mengerti akan isi hati Tuhan tetapi makin mempertanyakan kebenaran dari isi hati Tuhan. Logika manusia tidak dapat bekerjasama dengan Roh Kudus karena hikmat untuk mengerti kebenaran-NYA hanya diperoleh melalui Roh Kebenaran. Pertanyaannya : Maukah kita melepaskan cara berpikir logika dalam pemahaman Firman Tuhan ? Bersediakah kita dipimpin oleh Roh Kudus sehingga diperoleh hikmat untuk memahami kebenaran-kebenaran yang ada dalam tulisan-tulisan yang diilhamkan Allah melalui Alkitab atau Hp suci?

Maka secara sederhana ayat 2 Tim. 3: 16 mengungkapkan sebuah rahasia dimana permata yang sangat bernilai tersebut tersembunyi. Dengan kita mau membuka diri kita untuk belajar, bersedia untuk ditegur, memperbaiki kelakuan kita dan bersedia dididik dalam kebenaran. Maka kita sudah memahami ISI HATI TUHAN dan rencana-NYA didalam hidup kita.

Marilah kita berdoa : Bapa yang di surga…inilah hati hambamu, ajarlah hambamu untuk mengerti dan memahami isi hati-MU. Amin

Renungan oleh Ev. Drs. Edward Pipie Jahja