4. 3 Golden Rules
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”. 2 Timotius 3 : 16 ayat diatas memberitahu kepada kita bahwa firman Tuhan itu luar biasa sekali karena tulisan yang ada didalam Alkitab itu bukan karya pemikiran seseorang tetapi merupakan kepanjangan tangan dari pemikiran Allah itu sendiri melalui Roh Kudus yang ingin disampaikan kepada kita semua orang-orang percaya. Bagaimana kita menyikapi Firman Tuhan itu dalam praktek sehari-harinya ? Ada 3 Golden Rules yang dapat dipakai sebagai media untuk memudahkan kita mengingat bagaimana firman Tuhan itu di implementasikan dalam kesehariannya. Ke 3 Golden Rules terdiri dari :
a. Comply – Menurut / Mematuhi
“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” Mamur 119 : 105 dikatakan bahwa firman itu adalah Pelita berarti ada terang yang menuntun jalan kita bukan ? Kalau sudah ada tanda atau sign untuk mengikuti terang tersebut, Apakah kita tidak mau menurut atau mematuhinya ? analoginya sama dengan tanda rambu lalu lintas yang ada disepanjang jalan dan sebagai warga Negara yang baik tentunya kita harus mematuhi atau menurut apa yang diberikan oleh tanda tersebut sehingga tidak terjadi kecelakaan lalu lintas bukan ? Maka firman Tuhan itu sama dengan tanda atau sign rambu-rambu dalam kehidupan kita. Menurut atau mematuhi maka hidup kita akan berjalan didalam terang-Nya.
b. Intervene – Intervensi
“Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik”. 2 Timotius 3:17 Karena kita sudah dibeli dan ditebus oleh darah Kristus, maka hidup kita sudah bukan milik kita lagi dan secara sah adalah milik Tuhan sehingga Dia berhak untuk melakukan Intervensi didalam setiap keputusan yang kita buat dan akan menjadi sebuah moment yang menyatukan bila kita mau berserah dan sering berkomunikasi melalui doa-doa sehingga Roh Kudus akan membimbing kita dan memperlengkapi segala perbuatan kita dengan perbuatan-perbuatan baik seperti yang dijanjikan oleh firman itu sendiri. Tergantung kepada kita sebagai orang yang sudah diselamatkan apakah mau Tuhan berintervensi dalam hidup kita ?
c. Respect – Menghormati / Menghargai
“Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH.” Yehezkiel 12 : 28 Kita sebagai orang yang percaya bahwa segala tulisan yang ada di Alkitab merupakan maha karya-Nya, maka sifat kita haruslah dapat menghargai dan mempunyai rasa hormat ketika membaca Alkitab, bukan asal baca dan tidak direnungkan kembali. Karena apa yang disampaikan Tuhan melalui nabi-nabi yang terdahulu berupa nubuat-nubuat-Nya satu persatu digenapi sampai hari ini, artinya apa yang di Fimankan Allah pastilah terjadi untuk digenapiNya dan tidak bisa dianggap sebagai dongeng atau hanya tulisan khayalan belaka. “Aku hendak merenungkan titah-titah-Mu dan mengamat-amati jalan-jalan-Mu. “Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan. Betapa aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua.” Mazmur 119 : 15,16,97,127 Ketika kita membaca Mazmur 119 harusnya malu kepada diri sendiri, bagaimana seorang Daud raja besar begitu sangat menghormati dan menghargai Firman Tuhan dan Daud takut kalau sampai Tuhan tidak berkata-kata dalam hidupnya, karena melalui Firman-Nya Daud diberikan kebijaksanaan didalam menjalankan roda pemerintahan dan kehidupannya. Pertanyaannya bagaimana dengan diri kita ? Sudahkah kita menghormati dan menghargai Firman itu.
Apa manfaatnya membaca Alkitab ?
Dari riset yang dilakukan oleh Dr. Jeffrey Leven & Dr. David Larsen dalam risetnya mereka publikasikan dalam Washington Time pada 30 Juli 1996 mengenai manfaat dari membaca Alkitab secara teratur setiap hari, yang dilakukan penelitiannya lebih dari 500 orang lebih selama berbulan-bulan dan menghasilkan temuan yang sangat mengejutkan dan sangat bermanfaat bagi kondisi kesehatan kita antara lain :
1. Mempunyai tekanan darah lebih rendah ( Galatia 5: 22-33 – Panjang Sabar )
2. Tingkat depresi lebih rendah ( Galatia 5 : 22-23 – Penguasaan Diri )
3. Lebih sedikit menderita penyakit jantung, ( Amsal 4 : 23 )
4. Jarang yang kecanduan obat maupun alkohol, ( Roma 12 : 1 )
5. Kesehatannya JAUH lebih baik daripada mereka yang tidak membaca Alkitab.
Dengan kita mau berkomitmen untuk bangun 30 menit lebih awal pada pagi hari dan menyedia waktu untuk bersaat teduh, berdoa dan merenungkan Firman Tuhan, maka kita sudah memberikan nutrisi atau vitamin dalam jiwa kita dan dampaknya akan seperti ini :
- MEMBERI MAKANAN BERGIZI KEPADA JIWA SECARA TERATUR, DAN
- KESEHATAN JIWA KITA TERJAGA DENGAN BAIK, MAKA
- JIWA YANG SEHAT AKAN MEMBUAT HATI KITA BEBAS DARI RASA GELISAH, CEMAS DAN STRESS
- BENTUK DISIPLIN ROHANI YANG AKAN MEMBUAT KITA HIDUP BERTUMBUH DAN HATI KITA MENGALAMI PERUBAHAN.
Jawaban dari manfaat membaca Alkitab adalah Karena ada tertulis : “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. “ Matius 4 : 4 Jika Kita semua sudah tahu manfaat yang luar biasa diberikan dengan membaca Alkitab, Apakah Saudara akan membiarkan kesempatan umur panjang karena sehat selalu itu terlewatkan begitu saja kah ?
5. Hidup adalah aku ( Purpose, Pray & Persistent )
“Aku telah disalibkan dengan Kristus ; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku” Galatia 2 :19b-20 Paulus menyampaikan siapa dirinya sekarang pada jemaat di Galatia dan tentunya kita harus mempunyai sikap yang sama yaitu “hidupku bukan aku lagi melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” artinya sekalipun kita hidup di dunia saat ini tetapi hati dan pikiran kita tidak tertuju kepada hal-hal yang fana namun kita lebih bergairah dan semangat untuk memikirkan perkara-perkara sorgawi. Kita harus mempunyai Tujuan ( Purpose ) dalam hidup di dunia ini, tanpa tujuan hidup yang jelas sesungguhnya kita sama dengan orang yang sudah mati karena hanya mengikuti orang yang membawa kita kemana-mana akhirnya ke kuburan ( liang lahat ). “Pikirkanlah perkara yang di atas , bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah”. Kolose 3 : 2-3
“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur”. Kolose 4 : 2 dan “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Roma 12 : 12 Doa ( Pray ) itu sendiri merupakan Nafas Kehidupan orang percaya karena melalui doa kerohanian kita akan bertumbuh dan semakin kuat. Coba bayangkan sejenak bila kita tidak bernafas 10 menit saja, apa yang terjadi Saudara akan mati, demikian hidup tanpa doa sama dengan kematian rohani. Kita perlu menyiapkan frekwensi komunikasi yang tepat dan jelas sehingga saluran doa sampai pada tujuannya dan menerima respon dari Tuhan juga jelas, karena fungsi dari frekwensi komunikasi itu selalu 2 arah. Apakah Saudara masih ingat dengan Doa Bapa kami ? Yesus mengajarkan kita dalam doa bapa kami dengan sebuah panggilan yang begitu akrab rasa kekeluargaan yaitu “Bapa” artinya selain doa yang kita sampaikan kepada Bapa di Sorga, kita juga ingin mendengarkan apa yang ingin Bapa sampaikan bukan ? barulah komunikasi 2 arah terjadi dan match frekwensinya. Ketika kita mendisiplinkan diri dalam hal berdoa, kita akan semakin dewasa rohani sehingga kita pun semakin mengenal Tuhan dan semakin mengerti kehendakNya atas kita.
“Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah ? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya !”. 1 Korintus 9 : 24. Dalam sebuah pertandingan selalu diakhiri dengan berita kemenangan atau kekalahan, bagi seorang pemenang adalah hasil dari ketekunannya atau kegigihannya ( Persistent ) didalam melatih diri untuk menjadi seorang pemenang dan bagi yang kalah merupakan sebuah ujian dari kegagalan untuk sebuah kesuksesan bagi mereka yang mau bangkit untuk berlatih dengan tekun dan tetap konsisten sehingga terbentuk pribadi yang gigih ( Persistent ). Paulus mengajarkan kepada kita untuk tetap persistent didalam meraih mahkota surgawi, hidup dengan menaruh fokus kepada Tuhan Yesus karena Dialah yang akan menuntun perjalanan hidupmu dan biarkan Roh Kudus bekerja sehingga kita memperoleh hikmat-Nya yang menuntun menjadi seorang pemenang. Jangan pernah menyerah, takut gagal atau berhenti karena pertandingan belum selesai, kita akan selalu mendapatkan kekuatan baru dari-Nya setiap hari.
Kesimpulan :
Ayo Baca Alkitab ( ABA ) setiap hari baik 1 pasal atau 3 pasal perhari, hal ini akan melatih pertumbuhan rohani Saudara untuk menjadi dewasa, renungkanlah firman-NYA setiap saat dan berilah Roh Kudus untuk menuntun Saudara sehingga firman yang dibaca akan diuraikan dengan hikmat-NYA dan Saudara akan bertumbuh dalam kedewasaan rohani yang matang. Bergabunglah dalam komunitas baca Alkitab sehingga Saudara akan dikuatkan satu dengan lainnya dan buatlah menjadi sebuah habit atau kebiasaan dalam membaca Alkitab.
Renungan oleh Ev. Edward Pipie Jahja