“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. 2 Kor. 5:17
Hidup baru di dalam Krisus adalah hidup yang sudah diperbaharui. Hidup lama yang berdosa sudah mati, lalu hidup baru yang kudus sedang dimulai. Lalu, apa tanda-tandanya hidup yang sudah diperbaharui itu?
6 TANDA HIDUP YANG SUDAH DIBAHARUI
Paling tidak ada 6 tanda dari hidup yang sudah dibaharui Kristus, yaitu:
1. Surender – Berserah diri – Mat.26:39
Orang yang hidupnya sudah dibaharui Kristus memiliki ciri utama : mau dan mampu berserah diri kepada Kristus. Berserah diri itu artinya:
(a) Mau dipimpin oleh Tuhan
Manusia pada dasarnya ingin bebas sebebas-bebasnya. Oleh sebab itu kecenderungan manusia adalah ingin berjalan dengan keinginannya sendiri. Tapi orang yang sudah diperbaharui akan bersedia mengikuti kehendak Tuhan. Contoh : Panggilan Abraham.
(b) Mampu berkata :”KehendakMu jadilah.”
Orang yang berserah adalah orang yang mampu mengesampingkan kehendak pribadinya dan mengutamakan kehendak Tuhan dalam hidupnya. Contoh : Yesus di Taman Getsemani, Luk 22:42.
2. Renewal Thinking – Dibaharui pikirannya – Rm.12:2
Kata berubah dalam Rm 12:2 berasal dari kata Yun. Metamorphoo = berubah, menjelma (transmutasi). Seperti perubahan ulat menjadi kupu-kupu atau perubahan kecebong menjadi kodok! Dari perubahan itu kita bisa melihat satu hal penting :
Ulat terbatas hanya bisa di daun, sementara kupu-kupu bisa melintas batas.
Kecebong terbatas hanya bisa hidup di air, kodok bisa hidup di 2 dunia (amphibi)!
Perubahan hidup orang kristen diawali dengan perubahan dalam cara berpikir!
Mahatma Gandhi menekankan penting pemikiran seseorang ketika ia berkata : “Seseorang tidak lain merupakan produk dari pemikiran-pemikirannya. Apa yang dipikirkannya, membuat ia menjadi seperti yang dipikirkan itu.”
Contoh : Perbedaan cara berpikir (pandang) para utusan Musa – Bil.13:32-33 ; 14:6-8.
3. Service (melayani)
Orang yang sudah diperbaharui pasti jadi suka melayani. Pelayanan bukan lagi menjadi beban melainkan menjadi kegemaran. Dan melayani itu harus dengan hati yang rendah (hati seorang hamba).
Ada 5 tanda orang yang memiliki hati hamba :
(1) Memiliki roh yang bisa diajar (teachable spirit) – Maz.143:10 ; Yer.10:24
Artinya sebagai pelayan Tuhan kita bersedia diajar/dikoreksi baik oleh Tuhan sendiri maupun oleh pemimpin rohani kita.
Contoh : Daud
Daud pernah berdosa dengan mengambil Betsyeba sebagai istrinya, tapi waktu ia ditegur/dikoreksi oleh Nabi Natan, ia bersedia merendahkan diri dan mengakui kesalahannya. Ini adalah contoh orang yang memiliki roh yang bisa diajar,
(2) Memiliki kerendahan hati – Fil.2:7-8
Tidak sombong, bersedia merendah untuk melayani Tuhan dan orang lain. Meskipun statusnya tinggi, tapi bersedia ”mengosongkan diri” untuk melayani orang lain.
Contohnya : Yesus
Ia bersedia mengosongkan diri (meningalkan statusnya yang mulia di sorga), kemudian datang ke dunia untuk melayani manusia!
(3) Bersedia mendahulukan kepentingan orang lain
Pada dasarnya manusia itu egois. Sebagai contoh : kalau lihat foto rame-rame pasti yang dicari gambar dirinya sendiri dulu. Tapi, orang yang memiliki hati hamba, bersedia mendahulukan kepentingan orang lain dulu. Manusia cenderung menjadi Homo homini lupus (menjadi serigala bagi sesamanya). Tapi pelayan Tuhan yang berhati hamba menjadi Homo Homini Homo (menjadi sesama bagi orang lain) – artinya bersedia melayani orang lain dulu!
(4) Bersedia mengesampingkan haknya
Pelayan yang berhati hamba, bersedia untuk tidak menuntut haknya. Yang dipentingkan adalah kewajibannya dulu, yaitu melayani! Banyak konflik dalam pelayanan karena para pelayanan Tuhannya terlalu mengedepankan haknya, dan kurang memenuhi kewajibannya dulu! Kalau kita bersedia mengesampingkan hak kita, maka Tuhan sendiri yang akan mempromosikan kita. Contohnya : Yosua.
Awalnya Yosua adalah pelayan Musa yang setia. Selama 40 tahun ia melayani Musa dan tidak pernah mempertanyakan haknya! Lalu setelah Musa meninggal, Tuhan sendiri yang mempromosikan dia untuk menggantikan Musa. (Yos.1:1-2)
(5) Memiliki kesetiaan
Setia disini bukan hanya berarti selamanya melayani, tetapi lebih menjurus kepada bersedia melakukan hal-hal kecil yang dibebankan kepadanya tanpa pernah bersungut-sungut. Kepada hamba yang demikian, Tuhan berjanji akan memberi tanggung jawab pada perkara yang besar! – Mat.25:21
4. Love (kasih)
Orang yang sudah dibaharui hidupnya akan hidup di dalam kasih. Tapi kasih yang dimilikinya bukan sekedar kasih yang manusiawi seperti kasih : eros, phileo atau storge. Ia memiliki kasih Allah (agape) dalam dirinya. Ciri-ciri kasih agape antara lain :
(a) Tak bersyarat (Unconditional) – menerima keadaan yang dicintai apa adanya.
(b) Tidak timbal balik – hanya memberi, tak harap kembali!
(c) Bersedia menerima kekurangan yang dicintai
(d) Tidak posessif – membebaskan yang dicintai (tidak menguasai)
(e) Mudah mengampuni – kalau yang dicintai bersalah, orang yang memiliki Agape mudah untuk memaafkan/mengampuni
5. Diligence (rajin) – Rm12:11
Orang yang sudah diperbaharui oleh Kristus adalah orang yang rajin bekerja, baik untuk keluarganya maupun untuk Tuhan. Ia memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(a) Bekerja dengan antusias
Kenapa harus bekerja dengan antusias (Bersemangat):
Karena tanpa antusiasme tidak ada prestasi besar
Berbagai penelitian menunjukkan orang-orang yang berprestasi besar adalah orang-orang yang penuh antusiasme (semangat).Mereka tidak asal bekerja, tetapi bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga hasilnya juga luar biasa!
Karena bagaimana cara kita bekerja menunjukkan siapa diri kita
Bagaimana cara kita bekerja : bersemangat atau loyo, secara tidak langsung menunjukkan siapa diri kita! Orang yang sungguh-sungguh berterima kasih atas penebusan Tuhan Yesus akan bekerja dan melayani Dia dengan bersemangat. Sementara itu orang yang kurang berterima kasih akan melayani dengan kurang semangat. Dan yang tidak tahu berterima kasih malahan tidak mau melayani!
(b) Bekerja dengan daya tahan – I Tim. 4:10
Agar bisa bekerja atau melayani Tuhan dengan efektif, kita harus memiliki daya tahan.Memiliki daya tahan artinya tetap mampu bertahan dalam situasi apapun serta tidak mudah mundur karena berbagai tantangan. Kita harus waspada karena penderitaan bisa membuat seseorang lari meninggalkan pelayanan.
Misalnya, Demas meninggalkan Paulus karena tidak tahan dengan penderitaan dalam pelayanan – 2 Tim.4:10
6. Faith (Iman) – Rm.1:17
Orang yang sudah diperbaharui hidupnya akan hidup dengan imannya. Dari segi keyakinannya ada 2 jenis manusia di dunia ini :
(a) Manusia yang hidup dengan penglihatannya (living by sight)
Artinya : mereka harus melihat bukti dulu baru percaya! Ini adalah tipe manusia rata-rata, prestasinya tidak akan pernah menonjol. Contohnya : Thomas
(b) Manusia yang hidup dengan imannya (living by faith)
Ini adalah tipe orang-orang hebat. Para penemu dan para pelopor. Mereka mampu melihat dalam imannya segala sesuatu yang belum ada di depan mata. Contohnya : Abraham.
Renungan dari buku Menjadi Murid Sejati oleh Ev. Drs. Edward Pipie Jahja