“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman”. Gal. 6 : 10

Pernahkah Saudara membayangkan ketika suatu hari waktu bangun pagi tiba-tiba ada suara memberitahu bahwa hari ini adalah hari terakhir hidup Saudara hanya 24 jam saja. (Coba sambil direnungkan, kira-kira bagaimana sikap Saudara ?). Saya percaya kita semua akan diam sejenak kemudian akan mulai panik tidak karuan karena tidak tahu mau bagaimana sebentar-bentar pasti lihat jam dan mungkin tidak terasa 1-2 jam berlalu begitu saja didalam kepanikan yang tidak jelas, ada yang menangis, bengong-bengong, stress, telp sini sana atau mungkin update status terakhir dan akhirnya hanya duduk diam balas semua whatsapp, facebook, Instragram dll sampai lupa waktu dan akhirnya…..

Bagi kita orang yang beriman langkah pertama harusnya mengucap syukur dulu karena masih diberi kesempatan 24 jam untuk melakukan sesuatu yang baik ketimbang tidak bangun lagi sama sekali, bukan ? Kemudian dilanjutkan dengan bersukacita karena sebentar lagi akan ketemu Tuhan Yesus dalam hitungan waktu, bisa ngobrol langsung, pasti banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan langsung face to face… Maksud saya disini kita tidak perlu kuatir apa-apa lagi tetapi mengambil sikap untuk berbuat baik sepanjang hari itu, bukankah sikap seperti itu akan lebih bermanfaat dan berarti untuk orang lain ? Seandainya pemikiran ini selalu ada setiap hari disaat kita bangun pagi bahwa waktu kita hanya tinggal 24 jam saja, maka kita dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk berbuat baik sepanjang hari itu sehingga bermanfaat untuk orang lain. Indah bukan ?

Masih ingat kisah Lasarus dan orang kaya yang meninggal dan keduanya masing-masing ditempat yang berbeda ( Lukas 16:23-25 ) dikisah ini kita diingatkan kembali jangan sampai terjadi penyesalan karena waktu terus berputar dan pergunakan waktu yang ada dengan bijaksana. “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam” Pengkotbah3:1-2. Firman Tuhan melalui pengkotbah mengingatkan kita bahwa semua ada masanya artinya hidup ini adalah kesempatan.

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat”. Ef. 5 : 15-16. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk bersikap seperti orang arif dan manfaatkan waktu yang ada dengan baik, karena kita sudah diberikan kesempatan marilah kita berbuat baik kepada semua orang terutama kepada Saudara-saudara seiman kita (Gal. 6 : 10).

Komitmen Saya : Berjanji untuk selalu berbuat baik dalam segala hal termasuk pola pikir yang positif dan mempergunakan waktu yang ada dengan bijaksana.

Renungan oleh Ev. Drs. Edward Pipie Jahja

Loading